Siapa yang Lebih Cepat, Tikus atau Tupai?

cloudfront.net
cloudfront.net

Oleh : Encil Puspitoningrum

Di hutan Jawa ujung timur yang indah, hiduplah sekelompok tupai dan tikus. Mereka selalu bersaing karena sama-sama binatang pengerat yang tangguh. Di kelompok tikus, tikus bernama Tutu lah yang paling kuat. Sedangkan di kelompok tupai, tupai bernama Bonu lah yang paling kuat.

Pada suatu hari Tutu dan Bonu melihat buah kelapa segar yang baru jatuh dari pohon. Tidak sengaja mereka mendekati kelapa itu secara bersamaan. Tutu dan Bonu saling mendecit karena dua-duanya saling berebut dan memegang erat kelapa segar itu. Keduanya tidak ada yang mengalah karena merasa saling menemukan lebih dulu.

Harimau sang Raja Hutan yang mendengar suara decitan keras dari kedua hewan pun menghampiri. Dia menengahi peristiwa itu agar Tutu dan Bonu tidak saling berebutan. Karena mereka berdua pandai berlari, lomba lari pun menjadi jalan keluar. Tutu dan Bonu setuju.

Keesokan harinya Tutu dan Bonu sudah siap di jalan rumput luas yang telah disepakati sebagai arena lomba. Pertandingan yang akan berlangsung disaksikan sang Raja Hutan dan seluruh hewan penghuni hutan di timur Jawa. Saat melaksanakan start, kedua peserta lomba saling bertatapan dan mengambil ancang-ancang.

“Hah, Kamu pasti kalah Bonu, aku sudah makan banyak pagi ini. Tenagaku pasti berkali lipat darimu!”, kata Tutu si tikus dengan tertawa terpingkal-pingkal.

“Aku memang hanya makan cukup pagi ini, tapi aku sudah memikirkan strategi berlari dengan hebat”, kata Bonu dengan pandangan lurus berkonsentrasi.

Raja Hutan telah memberi aba-aba, kemudian meluncurlah Tutu si tikus dengan cepat. Bonu berlari namun perlahan semakin cepat hingga dapat menyusul Tutu. Hilanglah konsentrasi si Tutu. Tiba-tiba Tutu berhenti di tengah lintasan, dia merasa kesakitan di perutnya karena telah makan terlalu banyak tadi pagi.

Tutu menangis, dan Bonu dinyatakan sebagai pemenang. Bonu si tupai telah mendapatkan hadiah kelapa segar yang sudah didapatkannya di garis finish. Bonu sangat senang sekali. Namun, karena kasihan melihat si Tutu yang menangis kesakitan, Bonu tidak sampai tega hati memakan kelapa segar sendirian. Bonu menghampiri Tutu,  mereka bersalaman, dan makan kelapa segar bersama-sama.

Tinggalkan komentar