Ragam Cerita Anak Kediri

Ande-ande lumut copy 1

Kediri merupakan nama salah satu kota di daerah Provinsi Jawa Timur. Nama Kediri berasal dari batu tulis “Harinjing ” yang ditemukan di desa Siman, Kabupaten Kepung. Diawali dengan tokoh yang bernama Bagawanta Bahri berhasil menyelesaikan bendungan sungai Sarinjing untuk menyuburkan tanah pertanian. Karena jasanya, dia menerima “Tanah Pradikan” di desa Culanggi (Besowo, Kabupaten Kepung) pada 25 Maret SM. Hadiah tersebut diberikan oleh raja Rake Layang Dyah Tulodong yang menguasai Kerajaan Mataram. Karena kejadian tersebut, hari jadi Kediri ditetapkan tanggan 25 Maret setiap tahunnya.

Masyarakat Kediri mendasarkan hidupnya pada bercocok tanam dan membangun industri berbasis agraris. Filosofi-filosofi Jawa dan perdamaian adalah fokus dalam kehidupan masyarakatnya. Faktor letak geografis dan sosial budayanya, mempengaruhi masyarakat dalam bertutur cerita.Daerah Kediri dengan beberapa kekhasannya mempunyai harta berupa cerita rakyat yang telah banyak diceritakan di kalangan masyarakat Kediri dan sekitarnya , antara lain.

Cerita Ande Ande Lumut. Ande Ande Lumut adalah nama samaran seorang pangeran yang bernama asli Panji Asmarabangun dari kerajaan Jenggala. Menurut cerita, Panji Asmarabangun melakukan penyamaran karena ingin mencari istrinya yaitu Dewi Sekartaji atau Kleting Kuning, yang telah pergi meninggalkan istana.

Cerita berikutnya adalah Calon Arang. Calon Arang adalah seorang perempuan penyihir yang sangat jahat. Suatu ketika, ia menyebarkan penyakit aneh kepada rakyat Kahuripan di daerah Jawa Timur, Indonesia. Raja Kahuripan Sri Baginda Erlangga sudah mengerahkan seluruh patih dan prajurit pilihannya untuk menangkapnya, namun mereka gagal. Namun akhirnya Calon Arang dapat dikalahkan oleh seorang patih bernama Empu barada. Calon Arang hancur menjadi Abu dan tertiup oleh angin menuji pantai selatan.

Cindelaras juga berasal dari Kediri. Cerita tersebut diawali dari  kerajaan Jenggala yang pernah dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raden Putra. Ia didampingi oleh seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang memiliki sifat iri dan dengki. Raja Putra dan kedua istrinya tadi hidup di dalam istana yang sangat megah dan damai. Hingga suatu hari selir raja merencanakan sesuatu yang buruk pada permaisuri raja. Hal tersebut dilakukan karena selir Raden Putra ingin menjadi permaisuri. Kemudian dengan bantuan seorang penyihir sang selir berhasil membuang permaisuri, padahal saat itu permaisuri dalam keadaan mengandung putra mahkota.

Legenda Gunung Kelud juga merupakan cerita rakyat daerah Kediri. Gunung yang memiliki ketinggian 1.730 meter di atas permukaan laut ini semakin menarik minat para pengunjung karena setiap tanggal 23 Suro (penanggalan Jawa) masyarakat setempat menggelar acara arung sesaji. Pagelaran acara tersebut merupakan simbol Condro Sengkolo atau sebagai penolak bala dari bencana akibat pengkhianatan cinta yang dilakukan oleh Diah Ayu Pusparani putri Kerajaan Majapahit terhadap seorang pemuda berkepala lembu bernama Lembu Sura.

Cerita selanjutnya adalah Keong Mas. Keong Emas adalah sebuah dongeng yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Jawa Timur, Indonesia. Kata keong berasal dari bahasa Jawa yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia, berarti siput besar. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Keong Emas adalah penjelmaan putri Raja Kertamarta yang bernama Candra Kirana, karena terkena sihir seorang nenek yang bernama Mbok Mian.

Cerita terakhir adalah Totok Kerot. Legenda Totok Kerot dimulai dari seorang putri cantik dari Blitar yang melamar Sri Aji Joyoboyo. Karena lamaran ditolak, maka terjadilah pertempuran antara pasukan Lodoyo melawan pasukan Menang. Akhirnya, putri tersebut dikutuk oleh Sri Aji Joyoboyo sehingga berubah wujud patung raksasa wanita berbentuk dwarapala yang dikenal dengan nama TOTOK KEROT.

Tinggalkan komentar